Kamis, 19 November 2020

Hikmah Al Mulk

 

  • Di neraka, manusia baru sadar menyesali semua perbuatan dosanya dan sedikit sekali melakukan amal sholeh. Kehidupan dunia tidak bisa diulang, hanyalah penyesalan yang tersisa. Siksa senantiasa.
  • Orang yang selalu takut, waspada, sadar mengingat Allah dan menghindari dosa ketika sendiri walaupun tidak terlhat oleh orang lain tapi merasa selalu diawasi Allah, maka akan memperoleh rahmat, ampunan dan pahala besar.
  • Allah sangat mengetahui isi hati. Apapun keinginan, harapan dan doa kita, Allah sangat paham. Maka seringlah berdoa. Luruskan segala niat, sucikan hati karena itulah yang Allah terima dari amalan kita.
  • Kenapa Allah tidak mengetahui segala sesuatu, padahal Dia penciptanya. Mengetahui sangat detail tentang mahluknya.
  • Manusia diminta untuk melakukan perjalanan di muka bumi, dan pasti akan ada rejeki yang bisa dimakan. Hidup dimanapun dan kapanpun Allah pasti akan mencukupkan rejeki kita.
  • Jangan merasa aman hidup di dunia, karena bisa saja secara tiba-tiba bumi berguncang dan menelan kita. Muncul angin panas yang mengandung batu. Bahaya dan ancaman bisa datang setiap saat di manapun. Manusia banyak yang melalaikan peringatan ini, dan lihatlah nasib kaum terdahulu yang banyak mendustakan peringatan ini. Gempa, banjir, gunung meletus dan berbagai bencana lain sudah sering terjadi secara tiba-tiba dan mematikan.
  • Lihatlah burung yang keluar mencari makan, dia terbang kesana kemari mengepakkan sayapnya. Tidak pernah jatuh atau menabrak sesuatu. Dengan sifat  pengasihnya, Allah lah yang menjaga burung tetap di atas dan bisa terbang.  Allah maha melihat sesuatu. Allah melihat semua mahluknya.
  • Siapa yang dapat menjadi bala tentaramu, temanmu, keluargamu, atau siapapun yang siap sedia dan dapat menolongmu dalam segala urusan, keadaan bahaya, keadaan sulit, keadaan genting selain Allah yang maha pengasih?
  • Siapa yang dapat memberikan rejeki kepada kita, jika Allah menahannya. Tapi anehnya, manusia semakin sombong dan berpaling. Rejeki semakin menjauh dan tidak berkah. Manusia terlalu gugup dan tergesa-gesa, sehingga melupakan sang pemberi rejeki dan menggantungkan kepada usahanya sendiri. Secara default rejeki itu tercurahkan. Diberikan. Tapi terkadang Allah menahannya karena kesombongan dan kelalaian manusia. Disinilah dibutuhkan taqwa, senantiasa sadar mengingat dan mentasbihkan Allah. Tapi seringkalinya manusia karena gugupnya, berusaha mencari jalan sendiri kesana kemari dan tiada hasil yang berarti. Terkadang manusia merasa mampu, dan tidak ada campur tangan Allah sehingga dia selalu merasakan dan berfikir sendiri untuk memecahkan masalahnya.
  • Orang beriman akan lebih percaya diri berjalan di muka bumi karena telah mendapatkan petunjuk yang benar dan lurus.
  • Allahlah yang menumbuhkan dan menciptakan segala sesuatu. Allahlah yang memberikan pendengaran, penglihatan dan hati. Banyak hal yang sudah allah berikan untuk kehidupan kita, tapi sedikit sekali yang sadar untuk bersukur.
  • Allah lah yang mengembangbiakkan mahluknya, punya keturunan, menjadi lebih banyak dari semula, bertebaran di muka dan pada akhirnya kepadaNya di kumpulkan lagi.
  • Dan manusia tetep durhaka dan bahkan menantang kapan datangnya ancaman itu.
  • Hanya Allah yg tahu kapan bencana, maut, kesulitan datang kepada manusia. Utusan hanya memperingatkan kejadian nyata yang pasti terjadi apabila kita melanggar aturannya.
  • Manusia baru menyesal dan ingat pada Allah ketika musibah, azab, kematian sudah di depan mata. Dan itu sudah terlambat. Padahal dulu waktu muda, sehat dan punya kesempatan sangat sombong dan lalai.
  • Bagi orang beriman, nasib baik atau nasib buruk, kematian atau kehidupan adalah sama saja. Itu semua diyakini kuasa dari Allah dan pasti bermanfaat untuk manusia dan dihadapi dengan kesabaran dan rasa syukur dan balasannya adalah surga. Lalu bagaimana dengan orang kafir? Siapa yang dapat menghiburnya ketika susah di dunia dan dapat menolongnya dari pedihnya sisa neraka?
  • Kepada Allah yang maha pengasih kami beriman dan bertawakal atas hidup dan kematian setelahnya. Atas rejeki dan rahmatnya. Atas senang dan susahnya. Segala sesuatu telah ditentukan.  Siapa yang bertawakkal Allah akan mencukupi semua kebutuhannya.
  • Setiap ada kehidupan pasti ada air sebagai sumber kehidupannya. Tiadanya bukannya tidak ada, tetapi karena Allah yang belum berkenan memberikannya. Dan pastinya/hanya Allah yang mengalirkan air kepada manusia untuk kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafsir Surat Al Mulk Ayat ketiga

  ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ(...