Senin, 16 November 2020

Ayat dan Terjemahan Surat Al Mulk



 بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahir rahmaanir rahiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ(1)

Tabaarakalladzi biyadihil mulku wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir.

Maha Suci allah yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan dia maha kuasa atas segala sesuatu.

ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ(2)

Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa. Wahuwal ‘aziizul ghafuur.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalannya. Dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.

ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ(3)

Alladzi khalaqa sab’a samaawaatin thibaaqaa. Maa taraa fii khalqir rahmaani min tafaawuut. Farji’il bashara hal taraa min fithuur.

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak ada pada penciptaan tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang?

ثُمَّ ٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئٗا وَهُوَ حَسِيرٞ(4)

Tsummarji’il bashara karrataini yanqalib ilaikal bashara khaasian wahuwa hasiir.

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.

وَلَقَدۡ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ(5)

Wa laqad zayyannas samaaid dunya bimashaabiiha wa ja’alnaahaa rujuumal lisysyayaathiin. Wa a’tadnaa lahum ‘azaaba sa’iir.

Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan dan kami sediakan bagi mereka neraka yang menyala-nyala.

وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ(6)

Wa lilladziina kafaruu birabbihim ‘azaaba jahannama wa biksal mashiir.

Dan orang-orang yang kafir kepada tuhanNya, memperoleh azab jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

إِذَآ أُلۡقُواْ فِيهَا سَمِعُواْ لَهَا شَهِيقٗا وَهِيَ تَفُورُ(7)

Idzaa ulquu fiiha sami’uu lahaa syahiiqaw wahiya tafuur

apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٞ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٞ(8)

Takaadu tamayyazu minal ghaizh. Kullamaa ulqiya fiihaa faujun saalahum khazanatuhaa alam yaktikum nadziir

hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan kedalamnya sekumpulan (orang-orang kafir) penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”

قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ جَآءَنَا نَذِيرٞ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٖ كَبِيرٖ(9)

Qaluu balaa qad jaa ana nadziirun fakadzdzabnaa wa qulna maa nazzalaAllaahu min syaiin in antum illa fii dhalaalin kabiir

mereka menjawab: “benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(Nya) dan kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”

وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ(10)

Wa qaalu lau kunnaa nasma’u au na’qilu maa kunnaa fii ash haabis sa’iir

dan mereka berkata:”sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”

فَٱعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِهِمۡ فَسُحۡقٗا لِّأَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ(11)

Fa’tarafuu bidzanbihim fasuhqal liashhaabis sa’iir

maka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٞ كَبِيرٞ(12)

Innalladziina yakhsyauna rabbahum bil ghaibi lahum maghfiratuw wa ajrun kabiir

sesungguhnya orang-orang yang takut kepada tuhanNya Yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِۦٓۖ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ(13)

Wa asirruu qaulakum awijharuu bihii. Innahuu ‘aliimum bidzaatish shuduur

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.



أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ(14)

Alaa ya’lamu man khalaqa wa huwal lathiiful khabiir

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui(yang kamu lahirkan atau rahasiakan) dan Dia Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولٗا فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ(15)

Huwal ladzi ja’ala lakumul ardha dzaluulam famsyuu fii manaakibihaa wa kuluu min rizqihi. Wa ilaihin nusyuur.

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Dan hanya kepadaNya-lah kamu(kembali setelah) dibangkitkan.

ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ(16)

A amintum man fis samaai an yakhsifa bikumul ardha fa idza hiya tamuur

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjugkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?

أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ(17)

Am amintum man fissamaai an yursila ‘alaikum haashibaa. Fasata’lamuuna kaifa nadziir.

Atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaiman (akibat mendustakan) peringatanKu?

وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ(18)

Wa laqad kadzdzabal ladziina min qablihim fa kaifa kaana nakiir

Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulNya) maka alangkah hebatnya kemurkaanKu.

أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٖ وَيَقۡبِضۡنَۚ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءِۢ بَصِيرٌ(19)

A walam yarau ilaththairi faiqahum shaaffaatiw wayaqbidhna maa yumsikuhunna illar rahmaan. Innahuu bikulli syaiin bashiir.

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat Segala Sesuatu.

أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي هُوَ جُندٞ لَّكُمۡ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحۡمَٰنِۚ إِنِ ٱلۡكَٰفِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍ(20)

Amman haadzal ladzii huwa jundul lakum yanshrukum min duunir rahmaan. Inilkaafiruna illa fii ghuruur

Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolonmu daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُۥۚ بَل لَّجُّواْ فِي عُتُوّٖ وَنُفُورٍ(21)

Amman haadzal ladzii yarzuqukum in amsaka rizqahu. Bal lajjuu fi ‘utuwwiw wanufuur.

Atau siapakah dia yang memberi kamu rizki jika Allah menahan RizkiNya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombingan dan menjauhkan diri?

أَفَمَن يَمۡشِي مُكِبًّا عَلَىٰ وَجۡهِهِۦٓ أَهۡدَىٰٓ أَمَّن يَمۡشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ(22)

A faman yamsyi mukibban ‘ala wajhihi ahdaa amman yamsyi sawiyyan ‘ala shiraathim mustaqiim

Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

قُلۡ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ(23)

Qul huwal ladzii ansyaakum wa ja’ala lakumus sam’a wal abshara wal af idah. Qaliilam maa tasykuruun.

Katakanlah :”Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati” (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

قُلۡ هُوَ ٱلَّذِي ذَرَأَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ(24)

Qul huwal ladzi dzara akum fil ardhi wa ilaihi tuhsyaruun

Katakanlah: “dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepadaNya-lah kamu kelak dikumpulkan”

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ(25)

Wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum shaadiqiin

Dan mereka berkata:”kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?”

قُلۡ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٞ مُّبِينٞ(26)

Qul innamal ‘ilmu ‘indaAllaahi wa innamaa ana nadziirum mubiin.

Katakanlah :”Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”.



فَلَمَّا رَأَوۡهُ زُلۡفَةٗ سِيَٓٔتۡ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِي كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ(27)

Falammaa ra auhu zulfatan siiat wujuuhul ladziina kafaruu wa qiila haadzal ladzii kuntum bihi tadda’uun.

Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat mka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada) mereka inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya.

قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَهۡلَكَنِيَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِيَ أَوۡ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلۡكَٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٖ(28)

Qul ara aitum in ahlakaniyaAllaahu wa man au rahimanaa faman yujiirul kaafiriina min ‘adzaabin aliim.

Katakanlah:”terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami,(maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang kafir dari siksa yang pedih?”

قُلۡ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ هُوَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ(29)

Qul huwar rahmaanu a amanna bihi wa ‘alaihi tawakkalnaa. Fasata’lamuuna man huwa fii dhalaalim mubiin.

Katakanlah:”Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepadaNya dan kepadaNyalah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”

قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرٗا فَمَن يَأۡتِيكُم بِمَآءٖ مَّعِينِۢ(30)

Qul ara aitum in ashbaha maa ukum ghauram faman yaktikum bimaa im ma’iin.

Katakanlah:”terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapaka yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafsir Surat Al Mulk Ayat ketiga

  ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ(...