Kamis, 19 November 2020

Tafsir Surat Al Mulk Ayat ketiga

 ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ(3

Alladzi khalaqa sab’a samaawaatin thibaaqaa. Maa taraa fii khalqir rahmaani min tafaawuut. Farji’il bashara hal taraa min fithuur.

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak ada pada penciptaan tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang?


Yang menciptakan 7 lapis langit beserta segala sesuatu isinya, menurut kadarnya dan seimbang, sempurna tanpa cacat sedikitpun. Apapun ada takaran dan rumusnya. Hukum keseimbangan berlaku atas segala hal. Manusia dituntut menjaga keseimbangan ini.








Tafsir Surat Al Mulk Ayat Kedua

 ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ(2

Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa. Wahuwal ‘aziizul ghafuur.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalannya. Dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.

Yang menguasai kehidupan dan kematian. Apa yang tumbuh dan mati di bawah kekuasaanNya agar orang sadar dan berlomba-lomba melakukan amal sholehah. Orang yang teringat kematian dengan benar pasti memperbaiki segenap amal perbuatan sholehahnya. 

Seseorang agar terhindar atau menghindarkan orang lain dari kematian pastilah berbuat kebaikan. Untuk survival, diantaranya memberikan makan, tempat berteduh, memberikan obat dan  nasehat untuk kesehatan dan kebaikan hidup. Dengan menyadari kematian, orang akan buru-buru melakukan banyak kebaikan. Dengan kematian orang akan menyadari kesalahan dan dosanya, sehingga bertobat. Dan allah maha menerima taubat. Tidak berkurang kekuasaan dan keagunanNya karena memberikan pengampunan kepada hambaNya yang bertobat.

Kenapa menyebutkan mati dulu sebelum hidup? Karena awalnya manusia hanyalah berupa sel sperma yang belum ditiupkan ruhNya sebagai penanda kehidupan. Proses penciptaan sperma hingga pengkodean DNA di dalamnya yang berisi berbagai informasi manusia terdahulunya. Sperma adalah maha ciptaan yang sangat menakjubkan. Seperti flashdisk atau hardisk alami yang manusia tidak berkehendak dan mampu menciptakannya dalam buah zakarnya. Dan bagaimana sperma berjuang mencapai sel telur di rahim calon ibu dengan berbagai hambatan yang mustahil bisa diterjang apabila tanpa campur tangannyaNya. Manusia harusnya dapat petunjuk dari hal ini.


Tafsir Surat Al Mulk Ayat Pertama

تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ(1

Tabaarakalladzi biyadihil mulku wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir.

Maha Suci allah yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan dia maha kuasa atas segala sesuatu.

Bertasbihlah... Allah maha mulia pencipta dan pemilik segala sesuatu. Menguasai segalanya. Maha kuasa atas apapun. Semua di bawah kendalinya. Semua urusan di bawah wewenangnya. Apapun yang terjadi adalah sepengetahuan dan TindakanNya.

Dia Semata yang berkuasa di alam semesta; kekuasaan-Nya tidak ada batasnya, tidak ada yang sulit bagi-Nya; berbuat segala yang Dia kehendaki di kerajaan-Nya.

Makna (تبارك) yakni kebaikan Allah sangat berlimpah dan agung.  Sungguh banyak kebaikan dan karunia Allah kepada semua makhlukNya.

Surat yang mulia ini dimulai dengan penjelasan tentang keagungan Allah; bahwa Dia adalah Pemilik seluruh kebaikan dan Dia memberi keberkahan bagi hamba-Nya yang Dia kehendaki.

Surah sebelumnya yaitu at-tahr'm, diakhiri dengan uraian tentang kebinasaan yang menimpa siapa yang durhaka tanpa dapat ditolong oleh siapa pun, seperti halnya istri nuh dan lut. Dan kebahagiaan akan diraih bagi yang taat tanpa dapat diganggu oleh siapa pun, seperti halnya istri fir'aun dan maryam. Ini disebabkan yang mengatur itu semua adalah Allah yang mahakuasa, karena itu awal surah ini menguraikan kuasa Allah serta limpahan anugerah-Nya: mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, di langit dan di bumi, dan dia mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada satu perkara pun yang melemahkan-Nya. 

Salah satu bukti kekuasaan-Nya adalah dia yang menciptakan mati dan menentukan ajalnya, dan hidup dengan menentukan kadar-kadarnya, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya dengan seikhlas mungkin. Dan dia mahaperkasa tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan-Nya, maha pengampun dengan menghapus dosa bagi orang-orang yang bertobat.






Hikmah Al Mulk

 

  • Di neraka, manusia baru sadar menyesali semua perbuatan dosanya dan sedikit sekali melakukan amal sholeh. Kehidupan dunia tidak bisa diulang, hanyalah penyesalan yang tersisa. Siksa senantiasa.
  • Orang yang selalu takut, waspada, sadar mengingat Allah dan menghindari dosa ketika sendiri walaupun tidak terlhat oleh orang lain tapi merasa selalu diawasi Allah, maka akan memperoleh rahmat, ampunan dan pahala besar.
  • Allah sangat mengetahui isi hati. Apapun keinginan, harapan dan doa kita, Allah sangat paham. Maka seringlah berdoa. Luruskan segala niat, sucikan hati karena itulah yang Allah terima dari amalan kita.
  • Kenapa Allah tidak mengetahui segala sesuatu, padahal Dia penciptanya. Mengetahui sangat detail tentang mahluknya.
  • Manusia diminta untuk melakukan perjalanan di muka bumi, dan pasti akan ada rejeki yang bisa dimakan. Hidup dimanapun dan kapanpun Allah pasti akan mencukupkan rejeki kita.
  • Jangan merasa aman hidup di dunia, karena bisa saja secara tiba-tiba bumi berguncang dan menelan kita. Muncul angin panas yang mengandung batu. Bahaya dan ancaman bisa datang setiap saat di manapun. Manusia banyak yang melalaikan peringatan ini, dan lihatlah nasib kaum terdahulu yang banyak mendustakan peringatan ini. Gempa, banjir, gunung meletus dan berbagai bencana lain sudah sering terjadi secara tiba-tiba dan mematikan.
  • Lihatlah burung yang keluar mencari makan, dia terbang kesana kemari mengepakkan sayapnya. Tidak pernah jatuh atau menabrak sesuatu. Dengan sifat  pengasihnya, Allah lah yang menjaga burung tetap di atas dan bisa terbang.  Allah maha melihat sesuatu. Allah melihat semua mahluknya.
  • Siapa yang dapat menjadi bala tentaramu, temanmu, keluargamu, atau siapapun yang siap sedia dan dapat menolongmu dalam segala urusan, keadaan bahaya, keadaan sulit, keadaan genting selain Allah yang maha pengasih?
  • Siapa yang dapat memberikan rejeki kepada kita, jika Allah menahannya. Tapi anehnya, manusia semakin sombong dan berpaling. Rejeki semakin menjauh dan tidak berkah. Manusia terlalu gugup dan tergesa-gesa, sehingga melupakan sang pemberi rejeki dan menggantungkan kepada usahanya sendiri. Secara default rejeki itu tercurahkan. Diberikan. Tapi terkadang Allah menahannya karena kesombongan dan kelalaian manusia. Disinilah dibutuhkan taqwa, senantiasa sadar mengingat dan mentasbihkan Allah. Tapi seringkalinya manusia karena gugupnya, berusaha mencari jalan sendiri kesana kemari dan tiada hasil yang berarti. Terkadang manusia merasa mampu, dan tidak ada campur tangan Allah sehingga dia selalu merasakan dan berfikir sendiri untuk memecahkan masalahnya.
  • Orang beriman akan lebih percaya diri berjalan di muka bumi karena telah mendapatkan petunjuk yang benar dan lurus.
  • Allahlah yang menumbuhkan dan menciptakan segala sesuatu. Allahlah yang memberikan pendengaran, penglihatan dan hati. Banyak hal yang sudah allah berikan untuk kehidupan kita, tapi sedikit sekali yang sadar untuk bersukur.
  • Allah lah yang mengembangbiakkan mahluknya, punya keturunan, menjadi lebih banyak dari semula, bertebaran di muka dan pada akhirnya kepadaNya di kumpulkan lagi.
  • Dan manusia tetep durhaka dan bahkan menantang kapan datangnya ancaman itu.
  • Hanya Allah yg tahu kapan bencana, maut, kesulitan datang kepada manusia. Utusan hanya memperingatkan kejadian nyata yang pasti terjadi apabila kita melanggar aturannya.
  • Manusia baru menyesal dan ingat pada Allah ketika musibah, azab, kematian sudah di depan mata. Dan itu sudah terlambat. Padahal dulu waktu muda, sehat dan punya kesempatan sangat sombong dan lalai.
  • Bagi orang beriman, nasib baik atau nasib buruk, kematian atau kehidupan adalah sama saja. Itu semua diyakini kuasa dari Allah dan pasti bermanfaat untuk manusia dan dihadapi dengan kesabaran dan rasa syukur dan balasannya adalah surga. Lalu bagaimana dengan orang kafir? Siapa yang dapat menghiburnya ketika susah di dunia dan dapat menolongnya dari pedihnya sisa neraka?
  • Kepada Allah yang maha pengasih kami beriman dan bertawakal atas hidup dan kematian setelahnya. Atas rejeki dan rahmatnya. Atas senang dan susahnya. Segala sesuatu telah ditentukan.  Siapa yang bertawakkal Allah akan mencukupi semua kebutuhannya.
  • Setiap ada kehidupan pasti ada air sebagai sumber kehidupannya. Tiadanya bukannya tidak ada, tetapi karena Allah yang belum berkenan memberikannya. Dan pastinya/hanya Allah yang mengalirkan air kepada manusia untuk kehidupannya.

Senin, 16 November 2020

Ayat dan Terjemahan Surat Al Mulk



 بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahir rahmaanir rahiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ(1)

Tabaarakalladzi biyadihil mulku wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir.

Maha Suci allah yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan dia maha kuasa atas segala sesuatu.

ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ(2)

Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa. Wahuwal ‘aziizul ghafuur.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalannya. Dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.

ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ(3)

Alladzi khalaqa sab’a samaawaatin thibaaqaa. Maa taraa fii khalqir rahmaani min tafaawuut. Farji’il bashara hal taraa min fithuur.

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak ada pada penciptaan tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang?

ثُمَّ ٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئٗا وَهُوَ حَسِيرٞ(4)

Tsummarji’il bashara karrataini yanqalib ilaikal bashara khaasian wahuwa hasiir.

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.

وَلَقَدۡ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ(5)

Wa laqad zayyannas samaaid dunya bimashaabiiha wa ja’alnaahaa rujuumal lisysyayaathiin. Wa a’tadnaa lahum ‘azaaba sa’iir.

Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan dan kami sediakan bagi mereka neraka yang menyala-nyala.

وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ(6)

Wa lilladziina kafaruu birabbihim ‘azaaba jahannama wa biksal mashiir.

Dan orang-orang yang kafir kepada tuhanNya, memperoleh azab jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

إِذَآ أُلۡقُواْ فِيهَا سَمِعُواْ لَهَا شَهِيقٗا وَهِيَ تَفُورُ(7)

Idzaa ulquu fiiha sami’uu lahaa syahiiqaw wahiya tafuur

apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٞ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٞ(8)

Takaadu tamayyazu minal ghaizh. Kullamaa ulqiya fiihaa faujun saalahum khazanatuhaa alam yaktikum nadziir

hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan kedalamnya sekumpulan (orang-orang kafir) penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”

قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ جَآءَنَا نَذِيرٞ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٖ كَبِيرٖ(9)

Qaluu balaa qad jaa ana nadziirun fakadzdzabnaa wa qulna maa nazzalaAllaahu min syaiin in antum illa fii dhalaalin kabiir

mereka menjawab: “benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(Nya) dan kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”

وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ(10)

Wa qaalu lau kunnaa nasma’u au na’qilu maa kunnaa fii ash haabis sa’iir

dan mereka berkata:”sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”

فَٱعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِهِمۡ فَسُحۡقٗا لِّأَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ(11)

Fa’tarafuu bidzanbihim fasuhqal liashhaabis sa’iir

maka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٞ كَبِيرٞ(12)

Innalladziina yakhsyauna rabbahum bil ghaibi lahum maghfiratuw wa ajrun kabiir

sesungguhnya orang-orang yang takut kepada tuhanNya Yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِۦٓۖ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ(13)

Wa asirruu qaulakum awijharuu bihii. Innahuu ‘aliimum bidzaatish shuduur

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.



أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ(14)

Alaa ya’lamu man khalaqa wa huwal lathiiful khabiir

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui(yang kamu lahirkan atau rahasiakan) dan Dia Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولٗا فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ(15)

Huwal ladzi ja’ala lakumul ardha dzaluulam famsyuu fii manaakibihaa wa kuluu min rizqihi. Wa ilaihin nusyuur.

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Dan hanya kepadaNya-lah kamu(kembali setelah) dibangkitkan.

ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ(16)

A amintum man fis samaai an yakhsifa bikumul ardha fa idza hiya tamuur

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjugkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?

أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ(17)

Am amintum man fissamaai an yursila ‘alaikum haashibaa. Fasata’lamuuna kaifa nadziir.

Atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaiman (akibat mendustakan) peringatanKu?

وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ(18)

Wa laqad kadzdzabal ladziina min qablihim fa kaifa kaana nakiir

Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulNya) maka alangkah hebatnya kemurkaanKu.

أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٖ وَيَقۡبِضۡنَۚ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءِۢ بَصِيرٌ(19)

A walam yarau ilaththairi faiqahum shaaffaatiw wayaqbidhna maa yumsikuhunna illar rahmaan. Innahuu bikulli syaiin bashiir.

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat Segala Sesuatu.

أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي هُوَ جُندٞ لَّكُمۡ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحۡمَٰنِۚ إِنِ ٱلۡكَٰفِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍ(20)

Amman haadzal ladzii huwa jundul lakum yanshrukum min duunir rahmaan. Inilkaafiruna illa fii ghuruur

Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolonmu daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُۥۚ بَل لَّجُّواْ فِي عُتُوّٖ وَنُفُورٍ(21)

Amman haadzal ladzii yarzuqukum in amsaka rizqahu. Bal lajjuu fi ‘utuwwiw wanufuur.

Atau siapakah dia yang memberi kamu rizki jika Allah menahan RizkiNya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombingan dan menjauhkan diri?

أَفَمَن يَمۡشِي مُكِبًّا عَلَىٰ وَجۡهِهِۦٓ أَهۡدَىٰٓ أَمَّن يَمۡشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ(22)

A faman yamsyi mukibban ‘ala wajhihi ahdaa amman yamsyi sawiyyan ‘ala shiraathim mustaqiim

Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

قُلۡ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ(23)

Qul huwal ladzii ansyaakum wa ja’ala lakumus sam’a wal abshara wal af idah. Qaliilam maa tasykuruun.

Katakanlah :”Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati” (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

قُلۡ هُوَ ٱلَّذِي ذَرَأَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ(24)

Qul huwal ladzi dzara akum fil ardhi wa ilaihi tuhsyaruun

Katakanlah: “dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepadaNya-lah kamu kelak dikumpulkan”

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ(25)

Wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum shaadiqiin

Dan mereka berkata:”kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?”

قُلۡ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٞ مُّبِينٞ(26)

Qul innamal ‘ilmu ‘indaAllaahi wa innamaa ana nadziirum mubiin.

Katakanlah :”Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”.



فَلَمَّا رَأَوۡهُ زُلۡفَةٗ سِيَٓٔتۡ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِي كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ(27)

Falammaa ra auhu zulfatan siiat wujuuhul ladziina kafaruu wa qiila haadzal ladzii kuntum bihi tadda’uun.

Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat mka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada) mereka inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya.

قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَهۡلَكَنِيَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِيَ أَوۡ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلۡكَٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٖ(28)

Qul ara aitum in ahlakaniyaAllaahu wa man au rahimanaa faman yujiirul kaafiriina min ‘adzaabin aliim.

Katakanlah:”terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami,(maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang kafir dari siksa yang pedih?”

قُلۡ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ هُوَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ(29)

Qul huwar rahmaanu a amanna bihi wa ‘alaihi tawakkalnaa. Fasata’lamuuna man huwa fii dhalaalim mubiin.

Katakanlah:”Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepadaNya dan kepadaNyalah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”

قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرٗا فَمَن يَأۡتِيكُم بِمَآءٖ مَّعِينِۢ(30)

Qul ara aitum in ashbaha maa ukum ghauram faman yaktikum bimaa im ma’iin.

Katakanlah:”terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapaka yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”

Keutamaan Surat Al Mulk



Al Mulk atau 'Kerajaan' adalah surat ke 67 dari keseluruhan 114 surat di Al Quran. Termasuk surat Makkiyah,  juz ke 29 dan terdiri dari 30 ayat. Surat ini disebut juga dengan At Tabaarak yang berarti Maha Suci.

Selain mendapat pahala, membaca dan menghafalkan Alquran juga akan menjadi penolong kelak di akhirat nanti. Salah satu surat yang memiliki keistimewaan sebagai pelindung siksa kubur yakni, Surat Al Mulk.

Membaca Alquran, khususnya Al Mulk dapat menghindarkan seseorang dari hal-hal yang dapat menghapus amal dan dari dosa-dosa yang tidak terampuni serta menghilangkan penyebab hati gelisah.

Dari Abu Huroiroh, Nabi Muhammad, S.A.W bersabda:

“Ada surat dari Alqur’an yang terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat memberikan syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk“. (HR. Abu Dawud , diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya. Hadits tersebut shohih dan telah di-shohih-kan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi, sedangkan at-Tirmidzy dan Albani menghasankannya)

Sedangkan Anas bin Malik mengatakan, Nabi Muhammad, S.A.W bersabda:

“Ada surat dari Alqur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat membela ‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surat Tabarok“. (HR. Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan dihasankan oleh Albani dalam Shohihul Jami’)

“Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Alloh azza wajall menghindarkannya dari adzab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rosululloh-shollallohu alaihi wasallam- (masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabulloh, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan” (HR. Nasa’i dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh al-Hakim dan ia mengatakan: sanadnya shohih, dan dihasankan oleh Albani)

Tafsir Surat Al Mulk Ayat ketiga

  ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ(...